Kamis, 10 Januari 2013

Pertamax Plus sudah tersedia di Kota Medan

MEDAN – Ini kabar gembira bagi pemerintah yang tengah berupaya mengurangi penggunaan bahan bakar bakar (BBM) subsidi. Di Kota Medan, warga mulai beralih menggunakan Pertamax.

Menariknya, jenis BBM yang dipilih adalah Pertamax Plus yang baru diperkenalkan PT Pertamina (Persero) di 2013 ini. Sejak pertama kali dipasarkan di SPBU Jalan Merak Jingga, Medan, Selasa (1/1),Pertamax Plus langsung diserbu masyarakat. Meski masih dalam tahap uji coba, Pertamax Plus sudah terjual 1.400 liter per hari di Kota Medan.

“Padahal Pertamina sama sekali belum melakukan sosialisasi dan launching produk terbaru Pertamina tersebut di Kota Medan. Promosinya hanya lewat mulut dari para petugas SPBU Merak Jingga kepada setiap konsumen yang mengisi BBM di sini,” ujar Pengawas BBM SPBU Merak Jingga Medan Purwardi kepada SINDO, Jumat (4/1).

Dia mengatakan, salah satu alasan Pertamax Plus diminati masyarakat dikarenakan BBM tersebut memiliki kadar oktan yang tinggi.Kadar oktan Pertamax Plus yakni 95, sedangkan kadar oktan Pertamax biasa hanya 92 dan premium 88. Rencananya, Pertamax Plus akan dipasarkan di tiga SPBU milik Pertamina lainnya yang ada di Kota Medan, yakni SPBU Jalan Gatot Subroto, SPBU Brigjend Katamso dan SPBU Yos Sudarso.

Setelah itu, baru dipasarkan ke pengusaha SPBU. Akan tetapi, untuk sementara Pertamax Plus itu baru dipasarkan di SPBU Merak Jingga. Sebab, penggunaan jenis BBM ini masih dalam tahap uji coba. Faktor lain karena harga Pertamax saat ini sedang mahal. “Pertamina belum memasarkannya ke pengusaha SPBU lain, sebab harga Pertamax Plus sendiri masih terbilang tinggi, yakni Rp11.150 per liter. Harga tersebut lebih mahal dibandingkan Pertamax biasa yang hanya Rp10.400 per liter,” paparnya.

Pengawas BBM SPBU Merak Jingga lainnya Zuhrial Kuncoro menambahkan bahwa tingginya harga Pertamax Plus saat ini disebabkan belum tersedianya pasokan jenis BBM itu di Kota Medan.“Pertamax Plus sendiri dipasok dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sei Siak,Pekanbaru,”ujarnya.

Disinggung mengenai target penjualan Pertamax Plus, Zuhrial menyebutkan sama saja dengan Pertamax biasa, yakni 2.300 liter per hari.“Ke depannya kami yakin target tersebut akan tercapai, mengingat angka penjualan Pertamax Plus sebelum di-launching sudah mencapai angka yang sangat fantastis,yakni 1.400 liter per hari,”sebutnya.

Untuk menyiasati agar penjualan Pertamax Plus meningkat, SPBU Merak Jingga sudah menghentikan penjualan Pertamax biasa sejak 2 bulan lalu. “Diberhentikannya penjualan Pertamax biasa juga dikarenakan keterbatasan tangki pendam yang dimiliki oleh SPBU Merak Jingga.Makanya, kami menggunakan tangki pendam Pertamax biasa sebagai tempat penyimpanan Pertamax Plus,” terangnya.

Selain gencar memasarkan Pertamax Plus, pihaknya turut memasarkan Pertamina Dex yang juga dikenal memiliki kadar oktan BBM tertinggi untuk jenis solar.“Secara pasti saya tidak mengetahui kadar oktan Pertamina Dex, namun yang pasti kadar oktannya lebih besar dari Bio Solar yang hanya 53,”ungkapnya.

Pertamina Dex sudah dua tahun dipasarkan di SPBU tersebut. Namun masih dipasarkan dalam bentuk kemasan yakni per 10 liter.“Sampai saat ini Pertamina Dex belum dipasarkan dalam bentuk curah melainkan dalam bentuk kemasan per 10 liter yang dibanderol seharga Rp161.000. Tapi ke depannya, tidak menutup kemungkinan Pertamina Dex dijual curah,”pungkasnya.


Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/news/warga-minati-pertamax-plus

1 komentar:

  1. Saya belum pernah pakai Pertamax Plus, tapi kalau Pertamax biasa sudah jadi langganan.

    Lebih memilih Pertamax karena memang ia adalah produk Pertamina yang bagus

    BalasHapus