MEDAN – Ini kabar gembira bagi pemerintah yang tengah berupaya
mengurangi penggunaan bahan bakar bakar (BBM) subsidi. Di Kota
Medan, warga mulai beralih menggunakan Pertamax.
Menariknya,
jenis BBM yang dipilih adalah Pertamax Plus yang baru diperkenalkan PT
Pertamina (Persero) di 2013 ini. Sejak pertama kali dipasarkan di SPBU
Jalan Merak Jingga, Medan, Selasa (1/1),Pertamax Plus langsung diserbu
masyarakat. Meski masih dalam tahap uji coba, Pertamax Plus sudah terjual
1.400 liter per hari di Kota Medan.
“Padahal Pertamina sama
sekali belum melakukan sosialisasi dan launching produk terbaru
Pertamina tersebut di Kota Medan. Promosinya hanya lewat mulut dari para
petugas SPBU Merak Jingga kepada setiap konsumen yang mengisi BBM di
sini,” ujar Pengawas BBM SPBU Merak Jingga Medan Purwardi kepada
SINDO, Jumat (4/1).
Dia mengatakan, salah satu alasan Pertamax
Plus diminati masyarakat dikarenakan BBM tersebut memiliki kadar oktan
yang tinggi.Kadar oktan Pertamax Plus yakni 95, sedangkan kadar oktan
Pertamax biasa hanya 92 dan premium 88. Rencananya, Pertamax Plus akan
dipasarkan di tiga SPBU milik Pertamina lainnya yang ada di Kota
Medan, yakni SPBU Jalan Gatot Subroto, SPBU Brigjend Katamso dan SPBU Yos
Sudarso.
Setelah itu, baru dipasarkan ke pengusaha SPBU. Akan
tetapi, untuk sementara Pertamax Plus itu baru dipasarkan di SPBU Merak
Jingga. Sebab, penggunaan jenis BBM ini masih dalam tahap uji coba.
Faktor lain karena harga Pertamax saat ini sedang mahal. “Pertamina
belum memasarkannya ke pengusaha SPBU lain, sebab harga Pertamax Plus
sendiri masih terbilang tinggi, yakni Rp11.150 per liter. Harga tersebut
lebih mahal dibandingkan Pertamax biasa yang hanya Rp10.400 per liter,”
paparnya.
Pengawas BBM SPBU Merak Jingga lainnya Zuhrial Kuncoro
menambahkan bahwa tingginya harga Pertamax Plus saat ini disebabkan
belum tersedianya pasokan jenis BBM itu di Kota Medan.“Pertamax Plus
sendiri dipasok dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sei
Siak,Pekanbaru,”ujarnya.
Disinggung mengenai target penjualan
Pertamax Plus, Zuhrial menyebutkan sama saja dengan Pertamax biasa,
yakni 2.300 liter per hari.“Ke depannya kami yakin target tersebut akan
tercapai, mengingat angka penjualan Pertamax Plus sebelum di-launching
sudah mencapai angka yang sangat fantastis,yakni 1.400 liter per
hari,”sebutnya.
Untuk menyiasati agar penjualan Pertamax Plus
meningkat, SPBU Merak Jingga sudah menghentikan penjualan Pertamax biasa
sejak 2 bulan lalu. “Diberhentikannya penjualan Pertamax biasa juga
dikarenakan keterbatasan tangki pendam yang dimiliki oleh SPBU Merak
Jingga.Makanya, kami menggunakan tangki pendam Pertamax biasa sebagai
tempat penyimpanan Pertamax Plus,” terangnya.
Selain gencar
memasarkan Pertamax Plus, pihaknya turut memasarkan Pertamina Dex yang
juga dikenal memiliki kadar oktan BBM tertinggi untuk jenis
solar.“Secara pasti saya tidak mengetahui kadar oktan Pertamina Dex,
namun yang pasti kadar oktannya lebih besar dari Bio Solar yang hanya
53,”ungkapnya.
Pertamina Dex sudah dua tahun dipasarkan di SPBU
tersebut. Namun masih dipasarkan dalam bentuk kemasan yakni per 10
liter.“Sampai saat ini Pertamina Dex belum dipasarkan dalam bentuk curah
melainkan dalam bentuk kemasan per 10 liter yang dibanderol seharga
Rp161.000. Tapi ke depannya, tidak menutup kemungkinan Pertamina Dex
dijual curah,”pungkasnya.
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/news/warga-minati-pertamax-plus
Saya belum pernah pakai Pertamax Plus, tapi kalau Pertamax biasa sudah jadi langganan.
BalasHapusLebih memilih Pertamax karena memang ia adalah produk Pertamina yang bagus